Sunday, December 7, 2008

Jerat Kosmetik Beracun


Bisnis Organik dan Konsultasi Kesehatan dan Kecantikan
Tips Hidup Sehat melilea
081220905280



Jerat Kosmetik Beracun

Jerat Kosmetik Beracun

Liputan6.com, Jakarta: Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM)
akhir November lalu mengumumkan 27 merek kosmetik mengandung bahan
kimia berbahaya, merkuri, pewarna tekstil, serta hidrokinon berkadar
tinggi. Tak semua merek kosmetik berbahaya itu kelas murahan. Doktor
Kayama, misalnya, harganya di atas Rp 1 juta dan selama ini banyak
digunakan artis. Selain grup Ratu yang menjadi ikon, ada juga Rossa,
Ruth Sahanaya, Mayangsari, Cici Paramida, serta Intan Nuraeni.

Krim pemutih Doktor Kayama sebenarnya sudah lolos uji Badan POM.
Namun, saat uji sampel pasar, ternyata mengandung logam berat beracun
dan merkuri atau air raksa. Inilah yang disesalkan para pengusaha
klinik. Sebab untuk memiliki satu klinik waralaba Doktor Kayama,
modalnya mencapai miliaran rupiah. Para Pengusaha pun kecewa dan
menilai Badan POM teledor telah meloloskan produk Doktor Kayama tapi
kemudian dibatalkan. Akibatnya, mereka merugi.

Jangan bayangkan semua pembuatan produk kosmetik ilegal dilakukan
dengan skala industri atau alat canggih. Investigasi tim Sigi
menemukan fakta banyak merek kosmetik ilegal diracik dalam industri
rumahan. Salah satu pabrik kosmetik yang berhasil tim Sigi temui di
daerah Cilamaya, Subang, Jawa Barat. Di daerah itu, pabrik kosmetik
rumahan tak hanya satu, namun seolah menjamur tanpa pernah terendus
petugas. Padahal, setiap pekan ribuan lusin aneka merek kosmetik
diproduksi indutri rumahan ini.

Bagaimana dengan kosmetik papan atas, seperti Doktor Kayama? Menurut
Badan POM, pabrik Doktor Kayama fiktif dan tidak dikenal Badan POM
Jepang. Diduga, kosmetik ini diproduksi di dalam negeri. Pemegang
lisensi Doktor Kayama untuk Asia Pasifik, Jessica Chaijaya, susah
ditemui. Tim Sigi yang berusaha menemui Jessica di Klinik Kecantikan
Madeline Beauty Center disambut bantahan dan penolakan dari karyawan
klinik. Bahkan, satpam mereka memarahi tim Sigi saat hendak mengambil
gambar dari seberang jalan.

Memang, tak mudah mendeteksi ada tidaknya kandungan zat-zat berbahaya
dalam kosmetik yang kita pakai. Namun, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam memilih produk kosmetik. Antara lain produsennya
jelas, konsultasi dengan dokter tentang produk kosmetik tersebut,
serta mengujinya di laboratorium. Untuk mengetahui seluk-beluk
produksi kosmetik ilegal dan dampaknya dari penggunaan kosmetik itu,
saksikan selengkapnya dalam tayangan video Sigi edisi 7 Desember 2008.
Selamat menyaksikan.(BOG)

Jadi tak perlu ragu lagi, perawatan kulit yang aman ada di melilea,
hehehe...

No comments:

Post a Comment