Naik Tajam, Permintaan Hasil Pertanian Organik
Terutama Sayuran, Beras, Buah, Rempah, Kopi, dan Teh
Naik Tajam, Permintaan Hasil Pertanian Organik
BANDUNG, (PR).-
Permintaan atas produk-produk pertanian organik (tanpa menggunakan bahan-bahan kimia) melonjak selama beberapa bulan terakhir.
SEMAKIN tingginya minat masyarakat mengonsumsi produk-produk pertanian organik (tanpa penggunaan bahan kimia), membuat pelaku agrobisnis pertanian organik Jabar kewalahan memenuhi pesanan pasar. Salah satu pusat promosi produk pertanian organik di Bandung dilakukan di sebuah rumah makan di kawasan Gasibu, Rabu (2/3).* KODAR SOLIHAT/"PR"
Demikian dikatakan beberapa pelaku usaha pertanian organik Jabar, di Bandung, Rabu (2/3). Produk-produk pertanian organik yang permintaannya sedang tinggi adalah sayuran, beras, buah-buahan, rempah-rempah, kopi, dan teh. Tingginya permintaan produk-produk itu, terutama dari kota besar Jakarta dan Bandung, umumnya dari pasar modern atau pasar swalayan.
Pemilik Emha Farm Bandung, Memet Hakim, menyebutkan, kini sering kehabisan stok sayuran organik untuk memenuhi permintaan pasar swalayan yang saling berebut suplai. Keadaannya berbalik dibandingkan beberapa waktu lalu, di mana pasar swalayan "enggan" menampung produk pertanian organik.
"Tampaknya, masyarakat konsumen semakin sadar dan selektif atas segi kualitas kesehatan produk pertanian. Mereka kini lebih suka mengonsumsi produk alami (organik) ketimbang yang menggunakan bahan kimia (an-organik)," kata Memet Hakim.
Keterangan senada dilontarkan pelaku usaha pertanian padi organik asal Bandung, Wishnu Wiryawan. Semakin tingginya minat konsumen atas produk pertanian organik, dapat dihitung dari bertambahnya areal penanaman padi organik yang dikelolanya. Dua tahun lalu menyewa lahan, kini mengelola 40 hektare sawah di Cianjur dan Sumedang.
"Setiap musim panen, permintaan rata-rata 400 ton beras organik namun baru terpenuhi 120 ton. Tampaknya, tren gaya hidup internasional, yang semakin membutuhkan produk konsumsi pangan organik, semakin diminati masyarakat kota besar," katanya.
Aspaindo dibentuk
Untuk mengoptimalkan agrobisnis produk pertanian organik, telah terbentuk Asosiasi Pelaku Agrobisnis Organik Indonesia (Aspaindo Organik). Walau dibentuk di Jabar, mereka menjadi lembaga resmi yang mengatur agrobisnis pertanian organik nasional.
Ketua Aspaindo, Moch. Atamimi, senada dengan Sekjen Yoga Udayana, menyebutkan, peran organisasi di antaranya membangun kepercayaan publik atas keaslian dan legalitas kualitas produk pertanian organik. Karena selama ini agrobisnis pertanian organik masih berjalan sendiri-sendiri, harus ada standar resmi kelayakan kualitas produknya.
Aspaindo kini tengah mendorong pemasaran sebanyak enam produk pertanian organik, yaitu beras, sayuran, buah-buahan, rempah-rempah, kopi, dan teh, di mana seorang pengusaha di Bandung siap menampung sekaligus memasarkan. Sedang disusun pula, berbagai divisi yang menangani produk pertanian organik lainnya, mulai subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, dan perikananSukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
No comments:
Post a Comment