Diabetes dan Penurunan Berat Badan
Selasa, 20 November, 2001 oleh: Siswono
Diabetes dan Penurunan Berat Badan
Gizi.net - KEBERHASILAN penurunan berat badan dapat menurunkan risiko berkembangnya diabetes dan mampu mengurangi diabetes non-insulin dependent pada penderita yang diketahui mengalami diabetes lima tahun atau kurang. Demikian pendapat seorang pakar obesitas sebagaimana dimuat dalam situs Healthanswer baru-baru ini.
Diabetes adalah penyakit menahun yang ditandai oleh kadar gula darah yang tinggi. Gejalanya meliptui, antara lain, sering buang air kecil, sering merasa haus, cepat lapar, dan terjadi penurunan berat badan dalam waktu singkat. Kegemukan, faktor keturunan, serta kurangnya olahraga diduga berperan dalam terjadinya diabetes. Sementara itu, beberapa penelitian menyebtukan, diabetes juga dipicu oleh kekurangan zat gizi mikro seperti kromium, seng, selenium.
Banyak penderita diabetes keliru dengan mengira bahwa yang perlu mereka perhatikan hanyalah konsumsi gula. Padahal, penanganan diabetes yang baik menuntut kontrol terhadap konsumsi total karbohidrat, ketimbang sekadar mengawasi konsumsi gula. Faktor-faktor lain yang perlu diperhatikan adalah mempertahankan tubuh, mengurangi konsumsi lemak dan lemak jenuh, meningkatkan konsumsi serat, dan olahraga yang teratur. Bagi mereka yang mengalami diabetes tingkat 1 atau 2, kelebihan berat badan harus menjadi perhatian utama. Mencegah dan mengurangi kelebihan berat badan dapat meningkatkan kontrol terhadap gula darah dan mengurangi risiko komplikasi yang berhubungan dengan diabetes, seperti penyakit kardiovaskuler.
Apa yang harus dilakukan
Penderita diabetes tidak berarti harus berpantang makan. Bahkan, menurut seorang pakar, pada dasarnya semua makanan boleh dikonsumsi penderita diabetes, asal jumlahnya sesuai dengan kebutuhan tubuh, dan membatasi asupan gula murni serta makanan yang mengandung gula. Susunan komposisi yang dainjurkan adalah kabohidrat 60-70 persen, protein 10-15 persen, dan lemak 20-25 persen. Selanjutnya, pola makan yang dianjurkan adalah dalam jumlah kecil namun sering, ketimbang jarang tetapi sekaligus banyak. Tujuannya, agar asupan makanan tidak meningkatkan kadar gula darah secara drastis, sebaliknya pada tenggang antara waktu makan tidak terjadi penurunan drastis kadar gula darah.
Selain mengatur pola makan, penderita diabetes juga dianjurkan untuk berolahraga. Olahraga yang sesuai bagi penderita diabetes adalah kegiatan fisik yang membakar kalori, bersifat teratur dan terukur. Misalnya, jalan kaki, lari kecil sampai sedang, berenang, atau senam. Olahraga dilakukan minimal dua kali seminggu dengan rentang waktu yang sama, misalnya Senin-Kamis. (aca-iklan)
Sumber : Kompas, Minggu, 18 November 2001
Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
No comments:
Post a Comment